Kamis, 25 Februari 2016

IKHALAS



Ikhlas adalah buah dan intisari dari iman. Seorang tidak dianggap beragama dengan benar jika dia tidak ikhlas.

Abu Al Qosim Al Qusyairi mengatakan, “Ikhlas adalah menjadikan niat hanya untuk Allah dalam melakukan amalan ketaatan.
Jadi, amalan ketaatan tersebut dilakukan dalam rangka mendekatkan diri pada Allah.
Sehingga yang dilakukan bukanlah ingin mendapatkan perlakuan baik dan pujian dari makhluk atau yang dilakukan bukanlah di luar mendekatkan diri pada Allah.”

Abul Qosim juga mengatakan, “Ikhlas adalah membersihkan amalan dari komentar manusia.” Allah akan senantiasa menolong kaum muslimin karena keikhlasan sebagian orang dari umat ini.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda ;
“Allah akan menolong umat ini karena sebab orang miskin, karena do’a orang miskin tersebut, karena shalat mereka dan karena keikhlasan mereka dalam beramal."

Ikhlas adalah salah satu syarat diterimanya suatu amalan, di samping amalan tersebut harus sesuai tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Tanpa ikhlas, amalan jadi sia-sia belaka. Ibnul Qayyim dalam Al Fawa-id memberikan nasehat yang sangat indah tentang ikhlas,
“Amalan yang dilakukan tanpa disertai ikhlas dan tanpa mengikuti tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bagaikan seorang musafir yang membawa bekal berisi pasir.  Bekal tersebut hanya memberatkan, namun tidak membawa manfaat apa-apa.” 

Maka, Ikhlaslah seperti surat Al Ikhlash yang tak ada kata 'ikhlas' didalamnya. Dia yang ikhlas adalah dia yang berbuat tanpa pernah menyebutkan keikhlasannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar